Senin, 17 Agustus 2015
Foto Kemerdekaan ( Black and White )
Lokasi : Gedung Sate
Berikut tekniknya :
Menggunakan kamera Canon EOS 600 D
Diafragma ; f/4
Shutter Speed : 1/320 s
Iso : 200
Pada hari Kemerdekaan tepatnya tanggal 17 Agustus 2015 saya pergi ke Gedung Sate yang berada di Bandung bersama teman-teman saya . Foto itu pada saat persiapan perayaan kemerdekaan di Gedung Sate Bandung dengan akan diadakannya " Teater " tentang perjuangan rakyat Bandung melawan penjajah di Bandung . Saya bangga sekali kepada orang-orang tersebut dan begitu hebatnya para pejuang Bandung.
Lokasi : Di sekitar rumah saya / Parmindo
Foto ini diambil menggunakan kamera Samsung
Foto kedua ini beda dengan foto sebelumnya . Foto ini menggambarkan sekelompok orang yang berusaha keras untuk mencapai tujuannya yaitu berbagai macam hadiah . Perlombaan ini sering dikatakan sebagai " Panjat Pinang " . Saya sungguh terkesan karena betapa kompaknya mereka sehingga mencapai tujuannya tersebut .
Minggu, 16 Agustus 2015
Foto Bebas - Arsitektur Photography
Ini adalah foto Arsitektur Gedung Sate tepatnya di Bandung .
Berikut tekniknya :
Camera model : Canon EOS 600D
Shutter speed : "20 second
Diafragma : f/20
ISO : 200
Sengaja saya ingin mendatangi malam sebelum kemerdekaan , Saat itu saya ke Gedung Sate bersama rekan saya ,dan gedung itu penuh cahaya / lampu dan saya tertarik mengambil gambar tersebut . Dengan menggunakan kamera Cannon lalu dibantu dengan teknik yang lainnya sehingga gambar tersebut terlihat sempurna ^^
Sabtu, 15 Agustus 2015
TUGAS INTERAKSI SUARA, GAMBAR, MUSIK, DAN EFFECT.
Ini adalah salah satu tugas di bidang SOUND yang menayangkan beberapa kategori pada video . misalkan pada interaksi suara , gambar, musik dan effek .
Video ini di edit dengan manggunakan vegas dan movie maker ,
Kamis, 13 Agustus 2015
Teknik Dasar dan Pengoperasian Kamera
A
|
|
|
Kata Pengantar
Pertama-tama kami memanjatkan puji syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa.karena berkat rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kami juga sangat berterimakasih kepada bapak guru
dan teman-teman sekalian karena atas bantuannya kami dapat mengerjakan makalah
ini .
Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi salah
satu tugas mata pelajaran videografi di jurusan TP4 ini .
Daftar Isi
Bab I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Sekarang ini banyak teknologi canggih yang dapat membantu sebuah foto atau gambar menjadi lebih baik . Salah satu dasar nya ialah dengan cara mengetahui teknik dasar dari pengoperasian kamera itu sendiri . salah satu dari sekian banyak ilmu pengetahuan yang di pelajari ialah pelajaran “Teknik Dasar Pengoperasian Kamera “ di mana kita di anjurkan untuk mengetahui bagaimana Teknik tersebut itu dapat digunakan dengan baik dan benar.
Sekarang ini banyak teknologi canggih yang dapat membantu sebuah foto atau gambar menjadi lebih baik . Salah satu dasar nya ialah dengan cara mengetahui teknik dasar dari pengoperasian kamera itu sendiri . salah satu dari sekian banyak ilmu pengetahuan yang di pelajari ialah pelajaran “Teknik Dasar Pengoperasian Kamera “ di mana kita di anjurkan untuk mengetahui bagaimana Teknik tersebut itu dapat digunakan dengan baik dan benar.
B. Rumusan Masalah
Yang perlu di ketahui
tentang makalah yang kami buat ialah.
1. Teknik dasar apakah pengoperasian kamera itu?
2. Apa saja teknik tersebut?
1. Teknik dasar apakah pengoperasian kamera itu?
2. Apa saja teknik tersebut?
C.
Tujuan
1. Mengetahui teknik yang ada di kamera
2. Menambah pengetahuan tentang pelajaran Videografi.
1. Mengetahui teknik yang ada di kamera
2. Menambah pengetahuan tentang pelajaran Videografi.
Bab II
Pembahasan
Teknik Dasar Menggunakan DSLR
Untuk menghasilkan
gambar yang berkualitas dan memiliki nilai seni, seorang fotografer harus
menguasai paling tidak teknik-teknik dasar menggunakan kamera DSLR.
Teknik-teknik dasar tersebut adalah komposisi objek yang baik, pencahayaan yang
seimbang dan fokus yang tajam.
Untuk melatih itu semua tentu diperlukan jam terbang yang
tinggi dalam memotret, karena insting/kepekaan kita akan semakin terasah,
apalagi terkait dengan komposisi gambar seorang fotografer harus mempunyai
naluri seni yang tinggi agar menghasilkan gambar tajam dan sebuah gambar yang
bisa bercerita.
Komposisi bukan saja objek yang mempunyai susunan
bagus(dari sononya bagus) melainkan juga angle atau sudut pandang yang baik
juga dimana fotografer mampu menemukan titik yang terbaik.
Waktu pengambilan gambar bisa dilakukan kapanpun, baik
siang, malam atau petang dengan mempertimbangkan pencahayaan, kondisi tempat
pemotretan dan menguasai penggunaan berbagai aksesori kamera untuk mendapatkan
gambar yang kita inginkan.
Setiap kamera pasti memiliki karakteristik
sendiri-sendiri, oleh karena itu penting sekali bagi seorang fotografer
menguasai spesifikasi kamera yang mereka miliki. Disinilah pentingnya peran
buku panduan/manual book bawaan yang didalamnya terdapat cara pemasangan
komponen, cara merawat kamera serta cara mengoperasikannya.
Untuk melakukan pengaturan white balance kita memerlukan
benda berwarna putih, bisa menggunakan kertas, baju ataupun dinding. Anggap
saja kita menggunakan kertas maka caranya adalah menempatkan kertas pada bidang
tertentu, gunakan pencahayaan yang sedang (tidak kurang atau kelebihan),
gunakan manual fokus dan usahakan seluruh frame foto terisi dengan kertas
tersebut. Pengaturan white balance bisa dengan menggunakan skala kelvin atau
dengan gambar-gambar untuk menyatakan suhu pencahayaan ruangan seperti cloudy,
tungsteen, white flourescent dll. Nah, gambar yang kita ambil tadi merupakan
patokan untuk mengoreksi white balance untuk mendapatkan ketajaman gambar
sesuai dengan suhu ruangan.
Berikut adalah tabel Skala Kelvin
Berikut adalah tabel Skala Kelvin
Skala Kelvin
Dari Skala Kelvin diatas menunjukkan bahwa 1.000 kelvin
berwarna merah dan 10.000kelvin berwarna langit biru, hal ini menunjukkan bahwa
apabila settingan kelvin kita terlalu tinggi akan berwarna kekuningan, dan
apabila settingan kelvin kita terlalu rendah akan berwarna kebiruan. Aturlah
skala kelvin sesuai gambar diatas, hasil foto haruslah tampak netral, yakni
tidak kekuningan atau kebiruan.
fokus lensa
Pengaturan fokus secara manual dapat dilakukan dengan
cara menggeser ke mode Manual(M) panel fokus yang ada di lensa. Dengan begitu
fokus dapat kita atur ketajamannya secara manual dengan cara memutar ring fokus
pada lensa. Gunakan mode auto apabila tidak ingin repot mengaturnya, fokus akan
bergerak otomatis untuk menyesuaikan zoom. Beberapa teknik pengambilan gambar
yang berkaitan dengan jarak adalah 1.Extreme Long Shot(Pandangan Sangat Luas)
2. Long Shot (pandangan lebih Dekat dari ELS) 3. Medium Long Shot(Manusia dari
lutut sampai kepala) 4. Medium Shot (onjek diatas pinggang sampai kepala) 5.
Medium Close Up(Objek manusia dari dada sampai kepala) 6. Close Up(Wajah) 7.
Big Close Up(Hidung / mata) 8. Extreme Close Up(Pori-pori kulit) yang mempunyai
detail sangat jelas.
pengaturan aperture
Diafragma disimbolkan dengan f yakni pengaturan bukaan
lensa, seperti kita lihat pada gambar disamping, semakin kecil nilai f nya maka
semakin besar bukaan lensanya. Angka f yang kecil(bukaan besar) akan
menyebabkan Depth of Field(DOF) / area tajam lebar meliputi objek utama dan
background akan nampak jelas, sedangkan semakin besar pengaturan f(bukaan
kecil) Depth of Fieldnya akan sempit yakni objek didepan jelas, sedangkan objek
dibelakang/backgorund buram. Ukuran f sendiri terdiri dari f/1,4(yang terkecil)
hingga f/16(yang terbesar). Diaframa termasuk 1 dari 3 komponen eksposur yang
sangat bermanfaat mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa.
4. Shutter Speed
shutter speed cepat
Shutter speed adalah pengaturan kecepatan buka dan tutup
rana atau jendela kamera. Pengaturan shuter speed adalah dalam satuan detik
misalnya 1/125 atau 1/1000, jadi Semakin besar angka satuannya misal 1/1000
makaa semakin cepat pula waktu buka dan tutup rana/ jendela sehingga cahaya
yang masuk ke image sensor lebih sedikit. Sebaliknya apabila angka satuannya
semakin kecil misal 1/125 maka semakin lama pula kecepatan buka dan tutup rana
/ jendela kamera sehingga cahaya yang masuk ke image sensor lebih banyak.Untuk
membekukan objekbergerak misalnya orang sedang berselancar atau
baling-baling pada helikopter diperlukan settingan shutter speed yang tinggi
seperti gambar disamping. Biasanya teknik pegambilan gambar tersebut dinamakan
panning atau freeze. Jadi semakin cepat gerakan objek yang ingin kita tangkap
maka semakin besar pula satuan shutter speednya. Set pengaturan shutter Speed
diatas 1/250 untuk membekukan aksi (seperti gambar disamping) , serta gunakan
shutter speed dibawah 1/25 untuk memburamkan objek seperti air yang sedang
jatuh/air terjun.
Tehnik Fotografi Slow Spped
Untuk menghasilkan foto sesuai gambar disamping
dibutuhkan settingan shutter speed yang rendah, hal ini akan memperbanyak
cahaya yang masuk yang sangat berguna apabila dilakukan dimalam hari. Pada
shutter speed yang rendah diperlukan bantuan Camera stand(monopod/tripod), agar
mampu meredam goyangan dan gambar yang dihasilkan tidak kabur. Lebih baik lagi
apabila menggunakan shutter release / aksesori kamera untuk menggantikan peran
tangan kanan dalam menekan tombol shutter. Alat ini juga bisa dikendalikan dari
jarak jauh sehingga gambar yang dihasilkan akan lebih tajam.
ISO merupakan tingkat kesensitifan sensor kamera. Semakin
tinggi ISO maka semakin sensitif pula sensor sehingga gambar yang dihasilkan
akan memiliki lebih banyak cahaya, sebaliknya semakin rendah settingan ISO maka
semakin minim pula cahaya yang masuk ke sensor kamera . Seperti gambar diatas,
semakin rendah ISO semakin rendah pula noise, sebaliknya semakin tinggi ISO
maka semakin tinggi pula noisenya. Kita harus menemukan setting ISO yang
pas untuk kamera, dan dari kasus gelas diatas pada kisaran 320-800 karena lebih
dari itu gambar over exposure dan kurang dari itu gambar terlihat redup atau
kurang cahaya. ISO tinggi biasanya digunakan saat malam hari atau saat cahaya
benar benar minim. Agar gambar yang dihasilkan maksimal gunakanlah ISO
100 dan naikkan hanya jika memang dibutuhkan. Ingat, menaikkan ISO juga berarti
menaikkan Noise.
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Untuk menghasilkan
gambar yang berkualitas dan memiliki nilai seni, seorang fotografer harus
menguasai paling tidak teknik-teknik dasar menggunakan kamera DSLR.
Teknik-teknik dasar tersebut adalah komposisi objek yang baik, pencahayaan yang
seimbang dan fokus yang tajam.
Teknik dasar tersebut ialah white
balamce , fokus , diafragma , shutter speed , dan iso.
SOUND ( Intensitas Suara )




SOUND
Intensitas
Suara

Kelompok 5 : Kelas
: XI TP4 B
1. Indira
Anisa
2. Nesa
Diana
3. Nur
Khomsatun
4. Nurlela
Sari
5. Shandy
Nehemia
6. Yuliana
Magdalena
Kata Pengantar
Puji syukur penyusun panjatkan
ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah
yang berjudul “ Intensitas Suara “. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas
mata pelajaran SOUND yang di bimbing oleh pak Budi Suryana H,S,Sn
Kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan khususnya di pelajaran/bidang sound/Tata suara
bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mengenai teknologi tentu sekarang makin membaik , dibidang film maupun suara .
Mengenai teknologi tentu sekarang makin membaik , dibidang film maupun suara .
B.
Rumusan Masalah
Yang perlu di ketahui tentang makalah yang kami buat ialah.
1. Apakah itu Intensitas Suara?
2. Taraf Intensitas Bunyi
Yang perlu di ketahui tentang makalah yang kami buat ialah.
1. Apakah itu Intensitas Suara?
2. Taraf Intensitas Bunyi
C.
Tujuan
1. Mengetahui tentang apakah arti dari intensitas suara
2. Menambah pengetahuan tentang pelajaran sound.
1. Mengetahui tentang apakah arti dari intensitas suara
2. Menambah pengetahuan tentang pelajaran sound.
Bab II
Pembahasan
Pengertian
Bunyi
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau
gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara
ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat
misalnya di dalam air, batubara, atau udara. Kebanyakan suara adalah merupakan
gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan
dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan
amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.
Pengertian
Intensitas
Intensitas berasal dari bahasa latin yaitu intentio yang
berarti ukuran kekuatan, keadaan tingkatan atau ukuran intensnya. Misalnya
intensitas energy yang dibawa gelombang, intensitas bunyi (kuat bunyi), dan
intensitas cahaya (kuat cahaya)
Pengertian
Intensitas Suara
Energi gelombang suara
(bunyi) yang menembus permukaan bidang
tiap satuan luas tiap detiknya secara tegak lurus.
Taraf Intensitas Bunyi
Pada dasarnya gelombang bunyi adalah
rambatan energi yang berasal dari sumber bunyi yang merambat ke segala arah, sehingga muka
gelombangnya berbentuk bola.
Besarnya energi gelombang yang melewati suatu permukaan disebut dengan intensitas gelombang. Intensitas gelombang (0 didefinisikan sebagai jumlah energi gelombang per satuan waktu (daya) per satuan luas yang tegak lurus terhadap arah rambat gelombang.
Besarnya energi gelombang yang melewati suatu permukaan disebut dengan intensitas gelombang. Intensitas gelombang (0 didefinisikan sebagai jumlah energi gelombang per satuan waktu (daya) per satuan luas yang tegak lurus terhadap arah rambat gelombang.
Hubungan antara daya, luas, dan
intensitas memenuhi persamaan :
I= P/A
Keterangan :
P = daya atau energy gelombang per satuan waktu (Watt)
A = luas bidang (m2)
I = intensitas gelombang (Wm-2)
Jika sumber gelombang berupa sebuah titik yang memancarkan gelombang serba sama ke segala arah dan dalam medium homogen, luas bidang yang sama akan memiliki intensitas gelombang sama. Intensitas gelombang pada bidang permukaan bola yang memiliki jari-jari R memenuhi persamaan berikut.
I= P/A= P/(4πR2 )
Dari persamaan diatas , dapat dilihat bahwa jika gelombang berupa bunyi, intensitas bunyi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak sumber bunyi tersebut ke bidang pendengaran. Batas intensitas bunyi yang bisa didengar telinga manusia normal antara lain sebagai berikut:
1) Intensitas terkecil yang masih dapat menimbulkan rangsangan pendengaran pada telinga manusia adalah sebesar 10-12Wm-2 pada frekuensi 1.000 Hz dan disebut intensitas ambang Pendengaran.
2) Intensitas terbesar yang masih dapat diterima telinga manusia tanpa rasa sakit adalah sebesar 1 Wm-2. Jadi, batasan pendengaran terendah pada manusia adalah 10 -12 Wm-2 dan batasan pendengaran tertinggi pada manusia adalah 1 Wm-2.
Dikarenakan pendengaran telinga manusia mempunyai keterbatasan, maka para ahli menggunakan istilah dalam intensitas bunyi dengan menggunakan ambang pendengaran dan ambang perasaan.
I= P/A
Keterangan :
P = daya atau energy gelombang per satuan waktu (Watt)
A = luas bidang (m2)
I = intensitas gelombang (Wm-2)
Jika sumber gelombang berupa sebuah titik yang memancarkan gelombang serba sama ke segala arah dan dalam medium homogen, luas bidang yang sama akan memiliki intensitas gelombang sama. Intensitas gelombang pada bidang permukaan bola yang memiliki jari-jari R memenuhi persamaan berikut.
I= P/A= P/(4πR2 )
Dari persamaan diatas , dapat dilihat bahwa jika gelombang berupa bunyi, intensitas bunyi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak sumber bunyi tersebut ke bidang pendengaran. Batas intensitas bunyi yang bisa didengar telinga manusia normal antara lain sebagai berikut:
1) Intensitas terkecil yang masih dapat menimbulkan rangsangan pendengaran pada telinga manusia adalah sebesar 10-12Wm-2 pada frekuensi 1.000 Hz dan disebut intensitas ambang Pendengaran.
2) Intensitas terbesar yang masih dapat diterima telinga manusia tanpa rasa sakit adalah sebesar 1 Wm-2. Jadi, batasan pendengaran terendah pada manusia adalah 10 -12 Wm-2 dan batasan pendengaran tertinggi pada manusia adalah 1 Wm-2.
Dikarenakan pendengaran telinga manusia mempunyai keterbatasan, maka para ahli menggunakan istilah dalam intensitas bunyi dengan menggunakan ambang pendengaran dan ambang perasaan.
Berdasarkan
hasil penelitian para ahli ternyata bahwa daya pendengaran telinga manusia
terhadap gelombang bunyi bersifat logaritmis, sehingga para ilmuwan menyatakan
mengukur intensitas bunyi tidak dalam watt/m2 melainkan dalam satuan dB (desi
bell) yang menyatakan Taraf Intensitas bunyi (TI). Taraf intensitas bunyi
merupakan perbandingan nilai logaritma antara intensitas bunyi yang diukur dengan
intensitas ambang pendengaran (Io).
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau
gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Kebanyakan suara adalah
merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat
dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz)
dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam decibel.
Intensitas suara adalah energi
gelombang suara (bunyi) yang menembus
permukaan bidang tiap satuan luas tiap detiknya secara tegak lurus.
Saran
Kami
selaku pembuat makalah merasa masih belum sempurna . Maka dari itu kritik dan
saran kami sangat harapkan . Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan kami semua khusunya di bidang SOUND.
Langganan:
Postingan (Atom)